Jurnal Fisiologi Tumbuhan: Pengaruh Pemberian Limbah Cair Tahu dan Air beras Terhadap Pertumbuhan Tanaman Pakcoy (Brassica rapa l)
Pengaruh Pemberian Limbah Cair Tahu
dan Air beras Terhadap Pertumbuhan
Tanaman Pakcoy (Brassica rapa l)
Friska
Chairunnisa, M. Gholib, Viina Mir’atunnisa, Ummu Maghfiroh, Hamzah Haq Al
Jurusan Tadris IPA
Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Abstract
Pakcoy
(Brassica rapa l) is a nutrient-rich plant. In the process of making tofu, tofu
liquid waste is produced containing organic matter which is expected to be
useful for soil to meet nutrient content in pakcoy plants. Waste rice washing
water contains organic compounds that can be used as nutrient sources. The
effect of tofu and rice liquid waste has little effect on pakcor plants. The
study aimed to determine the effect of different concentrations on watering
tofu and rice wastewater as organic fertilizer against pakcoy plants. The study
was conducted experimentally using a Completely Randomized Design (CRD)
consisting of 6 treatments and 1 control. The results of the analysis show that
tofu liquid waste has a large influence on the growth of pakcoy plants compared
to the waste of rice cucuian water. The concentration used is 10%, 20% and
100%. The frequency of watering of wastewater used is once every 3 days. The
best frequency is in the final parameter with a concentration of 100% in liquid
waste know concentration of 100%.
Keyword: Pak Coy, Rice washing water, Tofu wastewater,
Abstrak
Pakcoy (Brassica rapa
l) merupakan tanaman kaya akan
gizi. Pada proses pembuatan tahu, dihasilkan limbah cairan tahu
yang mengandung zat organik yang diharapkan dapat bermanfaat bagi tanah dalam
memenuhi unsur hara pada tanaman pakcoy. Limbah air cucian beras mengandung
senyawa organik yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber hara. Pengaruh limbah
cair tahu dan beras ini belum banyak diketahui pengaruhnya terhadap tanaman
pakcor. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh beda konsentrasi
terhadap penyiraman air limbah tahu dan beras sebagai pupuk organik terhadap
tanaman pakcoy. Penelitian
dilakukan secara eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
yang terdiri 6 perlakuan dan 1 kontrol. Hasil analisis menunjukan
bahwa limbah cair tahu memberikan pengaruh besar terhadap pertumbuhan tanaman
pakcoy dibandingkan dengan limbah air cucuian beras. Konsentrasi yang digunakan
adalah 10%, 20% dn 100%. Frekuensi penyiraman air limbah yang digunakan adalah
3 hari sekali. Frekuensi terbaik terdapat pada parameter berat ahir dengan
konsentrasi 100% pada limbah cair tahu.
Kata kunci: Air cucian beras, Air limbah Tahu, Pak coy,
Pendahuluan
Pakcoy merupakan tanaman sayuran yang termasuk dalam
family Brassicaceae yang memiliki habitat di daerah subtropis dan tropis.
Tanaman pakcoy termasuk tanaman sayuran yang mempunyai waktu panen singkat,
daya adaptasi luas, dan hasil produknya tahan lama hingga 10 hari. Tanaman
pakcoy mengandung gizi yang berupa protein, sodium, vitamin A dan C serta
betakaroten yang dapat mencegah penyakit katarak. Salah satu aspek penting
dalam budidaya tanaman pakcoy adalah pemberian pupuk dan nutrisi. Pemupukan merupakan
salah satu cara untuk memenuhi ketersediaan unsur hara yang berfungsi untuk
proses pertumbuhan dan perkembangan (Amin, 2012).
Air cucian beras merupakan air limbah yang berasal
dari proses pembersihan beras yang akan dimasak. Air cucian beras memiliki
kandungan senyawa organik dan mineral yang beragam diantaranya karbohidrat,
fosfor, kalium, magnesium, sulfur, besi, dan vitamin. Limbah air cucian beras
termasuk pupuk organic yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman sayuran
diantaranya selada dan pakcoy. Kandungan tanaman pakcoy adalah protein, lemak,
karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi dan vitamin A B C (Wardiah, 2012).
Limbah cair tahu
merupakan sisa dari proses pencucian, perendaman, penggumpalan, dan pencetakan
selama pembuatan tahu. Limbah cair tahu banyak mengandung bahan organik
dibandingkan bahanan organik. Kandungan protein limbah cair tahu mencapai 40-60
% , karbohidrat 25-50 %, dan lemak 10 %. Bahan organik berpengaruh terhadap
tingginya fosfor, nitrogen, dan sulfur dalam air (Hikmah, 2016)
Penelitian
bertujuan untuk mengetahui pengaruh beda konsentrasi terhadap penyiraman air
limbah tahu dan beras sebagai pupuk organik terhadap tanaman pakcoy. Limbah
cair tahu merupakan salah satu jenis pupuk organic yang berasal dari sisa
pembuatan tahu bahan dasar kacang kedelai. Pemberian limbah cair tahu pada
tanaman pakcoy dapat mempengaruhi pasokan unsur hara tanah terhadap sifat
fisik,biologi dan kimiawi. secara biologi pupuk organic berfungsi untuk
mendorong perkembangbiakan jasad renik, sedangkan secara kimia dapat mensuplai
unsur hara seperti nitrogen, fosfor dan kalium (Amin,
2012).
Metode Penelitian
Penelitian dilaksanakan dirumah kaca Tipa Biologi
IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan dimulai
dari bulan oktober 2018 sampai November 2018. Bahan yang digunakan dalam
penelitian adalah benih pakcoy, limbah cair tahu, limbah air beras, tanah, dan
air. Alat yang digunakan adalah polybag, cangkul, penggaris, label, botol bekas
dan alat tulis. Penelitian dilakukan secara eksperimen dengan menggunakan Rancangan
Acak Lengkap (RAL) yang terdiri 6 perlakuan air cucian beras dan air limbah tahu dengan konsentrasi berbeda
yaitu 10%, 20% dan 100% dan control.
Parameter yang digunakan yaitu jumlah daun, tinggi tanaman dan diameter tanaman
dengan frekuensi penyiraman 3 hari sekali.
Hasil dan Pembahasan
Tabel
1. Hasil Pengamatan pengaruh pemberian air limbah tahu
dan air cucian beras
Hari ke
|
Aspek yang diamati
|
Jenis Pupuk dan Konsentrasi
|
|
||||||
kontrol
|
Limbah Cucian beras
|
Limbah Tahu
|
|||||||
0%
|
10%
|
20%
|
100%
|
10%
|
20%
|
100%
|
|||
1
|
Tinggi tanaman
|
2 cm
|
1,1 cm
|
1,2 cm
|
1,3 cm
|
5,5 cm
|
6 cm
|
5 cm
|
|
Diameter batang
|
0,001 cm
|
0,002 cm
|
0,002 cm
|
0,03 cm
|
0,005 cm
|
0,005 cm
|
0,006 cm
|
||
Jumlah Daun
|
3
|
2
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
||
3
|
Tinggi tanaman
|
4 cm
|
6,5 cm
|
6,2 cm
|
4,4 cm
|
6 cm
|
6,5 cm
|
5 cm
|
|
Diameter batang
|
0,1 cm
|
0,1 cm
|
0,1 cm
|
0,05 cm
|
0,1 cm
|
0,09 cm
|
0,07 cm
|
||
Jumlah Daun
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
||
6
|
Tinggi tanaman
|
8,5 cm
|
6 cm
|
6,5 cm
|
4,5 cm
|
7 cm
|
7 cm
|
6 cm
|
|
Diameter batang
|
0,5 cm
|
0,5 cm
|
0,5 cm
|
0,5 cm
|
0,5 cm
|
0,5 cm
|
0,5 cm
|
||
Jumlah Daun
|
5
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
||
9
|
Tinggi tanaman
|
10 cm
|
6,5 cm
|
7 cm
|
6 cm
|
7 cm
|
7,5 cm
|
7 cm
|
|
Diameter batang
|
1 cm
|
0,8 cm
|
0,1 cm
|
0,1 cm
|
0,5 cm
|
1 cm
|
0,1 cm
|
||
Jumlah Daun
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
4
|
||
12
|
Tinggi tanaman
|
12 cm
|
7 cm
|
6,5 cm
|
7,5 cm
|
8 cm
|
8,5 cm
|
10 cm
|
|
Diameter batang
|
1 cm
|
1 cm
|
0,5 cm
|
0,8 cm
|
0,9 cm
|
1 cm
|
1 cm
|
||
Jumlah Daun
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
6
|
Grafik 1.1 grafik pengamatan pengaruh pemberian air
limbah tahu dan air cucian beras
Berdasarkan
tabel hasil pengamatan bahwa tanaman pakcoy dengan pemberian limbah air cucian
beras, cair tahu dan kontrol mengalami pertumbuhan yang berbeda. Pemberian
pupuk organic pada tanaman pakcoy dilakukan 3 hari sekali dengan menggunakan
konsentrasi yang berbeda. Pertumbuhan tanaman pakcoy diamati dengan melihat dan
mengukur tinggi tanaman, diameter batang dan banyaknya daun yang muncul serta
berat akhir. Tanaman pakcoy dengan menggunakan air control menghasilkan
pertumbuhan tinggi mencapai 12 cm dengan diameter batang 1 cm dan jumlah daun
mencapai 5 buah. Pertumbuhan tanaman pakcoy dengan perlakuan limbah air cucian
beras yang mengalami pertumbuhan dengan cepat dan baik yaitu dengan menggunakan
limbah air cucian beras konsentrasi 100% dengan mengalami petambahan tinggi
tanaman mencapai 7,5 cm, diameter batang mencapai 0,8 cm, jumlah daun yang muncul
5 buah serta berat akhir tanaman mancapai 4,43 gram air cucian beras. Air cucian beras memiliki kandungan
senyawa organik dan mineral yang beragam diantaranya karbohidrat, fosfor,
kalium, magnesium, sulfur, besi, dan vitamin yang dapat meningkatkan pertumbuhan
tanaman sayuran diantaranya selada dan pakcoy (Wardiah.
2014).
Sarwono dkk (2004) menyatakan sifat limbah cair dari
pengolahan tahu antara lain sebagai berikut: 1. Limbah cair mengandung zat-zat
organik terlarut yang cenderung membusuk jika dibiarkan tergenang sampai
beberapa hari di tempat terbuka. 2. Suhu air tahu rata-rata berkisar antara
40-600 C, suhu ini lebih tinggi dibandingkan suhu rata-rata air lingkungan.
Pembuangan secara langsung tanpa proses, dapat membahayakan kelestarian
lingkungan hidup. 3. Air limbah tahu bersifat asam karena proses penggumpalan
sari kedelai membutuhkan bahan penolong yang bersifat asam. Keasaman limbah
dapat membunuh mikroba (Hikmah, 2016)
Limbah tahu diketahui mengandung BOD (Biological Oxygen
Demand) sebesar 5000-10.000 mg/l dan COD (Chemical Oxygen Demand) 700012.000
mg/l serta tingkat kemasaman yang sangat rendah, yaitu 4-5. Suhu dari limbah
tahu dapat mencapai 40-46 oC dan dapat mempengaruhi kehidupan biologis,
kelarutan oksigen, dan gas lainnya, juga kerapatan air, viskositas, dan
tegangan permukaan. Bahan organik yang terkandung dalam limbah tahu berupa
karbohidrat sebesar 25-50 %, protein sebanyak 40-60 %, lemak sebesar 10 % dan
minyak (Sugiharto, 1997)
Pemberian
limbah cair tahu pada tanaman pakcoy dapat mempengaruhi pasokan unsur hara
tanah terhadap sifat fisik,biologi dan kimiawi. Limbah cair tahu memilki
kandungan senyawa daiantaranya nitrogen, fosfor dan kalium yang dapat
meningkatkan pertumbuhan tanaman pakcoy (Amin,
A.2012). hal ini juga
dikarenakan limbah dapat meningkatkan mikroba yang dapat mempengaruhi
bertambahnya unsur hara dalam tanah. Menurut Fajar (2012) pemanfaatan limbah
menjadi pupuk organik bertindak sebagai sumber organik makanan oleh pertumbuhan
mikroba. Jadi limbah air cucian beras memiliki kandungan organik tinggi karena
dalam limbah air cucian beras terdaoat unsur hara makro dan mikro.
Limbah cucian air beras merupakan hasil buangan yang
berasal dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga)
yang tidak memiliki nilai ekonomis lagi, air cucian beras mengandung banyak
nutrisi yang terlarut didalamnya diantaranya adalah 80% vitamin B1, 70% vitamin
B3 , 90% vitamin B6, 50% mangan, 50% fosfor, 60% zat besi (Istiqomah, 2012)
Berdasarkan penelitian ini antara limbah cair tahu dan
limbah cucian beras dengan tanah terjadi interaksi dalam mempengaruhi tinggi
tanaman. Pada pemberian limbah cair tahu 100% memiliki tinggi tanaman lebih
tinggi dari semua perlakuan serta memiliki diameter yang lebih luas. Dalam hal
ini menandakan terjadinya interaksi baik anatara tanah dan limbah cair tahu
100%. Sesuai dengan teori menurut Ruhil (2008) bahwa pertumbuhan tanaman
ditunjukan dengan penambahan ukuran diameter batang yang menandakan
bertambahnya protoplasma karena ukuran maupun jumlah sel bertambah. Untuk
mendapatkan pertumbuhan tanman yang optimal, dibutuhkan pemberian pupuk dengan
dosis dan cara yang tepat. Jika pupuk organik cair diberikan langsung tanpa
pengenceran dapat berkembang kurang baik terhadap tanaman. Apabila pupuk langsung
mengenai perakaran maka tanman mengalami plasmolisis yang menyebabkan kelayuan.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Hikmah (2016) yang
menyatakan bahwa bahan organik didalam limbah tahu dapat berperan langsung
sebagai sumber hara tanaman dan secara tidak langsung dapat menciptakan suatu
kondisi lingkunganpertumbuhan tanaman yang lebih baik dengan meningkatnya
ketersediaan hara dalam tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Karena bahan
organik dapat memperbaiki sifat fisik, biologi, dan kimia tanah yang pada
gilirannya akan memperbaiki pertumbuhan tanaman (Hikmah, 2016)
Simpulan
Berdasarkan pembahasan
diatas dapat disimpulkan bahwa
pemberian
pupuk organic tanaman pakcoy yang dapat mengalami pertumbuhan dan perkembangan
adalah pemberian limbah air tahu dengan konsentrasi 100% yang mana mengahsilkan
pertumbuhan tinggi mencapai 10 cm, diameter batang 1 cm, jumlah daun yang
muncul mencapai 6 buah dan berat akhir tanaman mencapai 4,43 gram. Limbah cair
tahu mengandung senyawa diantaranya nitrogen, fosfor dan kalium yang dapat
meningkatkan pertumbuhan tanaman pakcoy.
Daftar
Pustaka
Amin, A dkk. (2017). Pemanfaatan Limbah Cair Tahu
Untuk Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L). Jurnal Agroteknologi. Fakultas pertanian
Universitas Riau. Vol 4 (2). 1-11
Fajar, A.
(2013). Pemanfaatan Kulit Telur Ayam Dan Air Cucian Beras Pada Pertumbuhan
Tanaman Tomat (soanum lycopersicum)
Dengan Media Tanman Hidroponik. Skripsi.
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhamadiyah Surakarta.
Hikmah, Nurul.
2016. Pengaruh Pemberian Limbah Tahu Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman
k\Kacang Hijau (Vigna radiata l). Agrotropika Hayati. Vol 3(3):
46-52
Ruhil Rosalina. 2008. Pengaruh
Konsentrasi dan Frekuensi Penyiraman Air Limbah Tempe Sebagai Pupuk Organik Terhadap
Pertumbuhan Dan Hasil Tomat. Malang: Fakultas Sains danTeknologi UINM
Sugiharto. 1997. Dasar-dasar
Pengolahan Air Limbah. Jakarta: Universitas Indonesia (UI) Press
Wardiah dkk. (2014). Potensi limbah air cucian beras
sebagai pupuk organic cair pada pertumbuhan tanaman pakcoy (Brassica rapa l). Jurnal Biologi
Edukasi. Vol 6(1). Hal 34-38.
Istiqomah N. 2012. Efektivitas
pemberian air cucian beras coklat terhadap produktivitas tanaman kacang hijau
(Phaseolus radiatus L.) pada lahan rawa lebak. Jurnal Ziraa’ah. 1(33):99-108
Komentar
Posting Komentar